CINTABERITA - Aksi kekerasan yang dilalukan oleh aparat kepolisian anti huru hara mewarnai sistem referendum di Catalonia.
Otoritas keamanan di Spanyol memang mengerahkan mereka untuk menggagalkan upaya pemungutan suara yang dinilai bertentangan bersama dengan ketentuan pengadilan.
Berdasarkan sejumlah kesaksian, para anggota kepolisian Spanyol ini bahkan udah menggunakan peluru karet untuk membubarkan massa dan membatasi mereka masuk ke bilik suara BANDAR DOMINO99.
Sementara itu ketegangan merasa berjalan selagi pasukan polisi menutup akses masuk ke daerah pemungutan suara dan merampas kotak-kotak suara.
Di Spanyol sendiri setidaknya ada 5,3 juta orang warga Catalonia yang mendambakan memberikan suaranya didalam rangka referendum kemerdekaan dari Spanyol.
Saksi mata itu menjelaskan polisi di Barcelona terhitung menembakkan peluru karet.
Salah satu demonstran tunjukkan cedera di kaki yang diderita akibat terjangan peluru karet tersebut AGEN BANDARQ.
Seorang warga bernama Marta Torrecillas bahkan mengaku bahwa polisi udah mematahkan jarinya satu per satu.
Lihat Videonya di Bawah Ini :
Lihat Videonya di Bawah Ini :
Kemudian meremas payudaranya, lalu menyeretnya.
Adapun moment ini berjalan di swalayan Eixample daerah pemungutan suara.
Video adegan selanjutnya disita oleh Paul Claris School.
Memperlihatkan dua orang polisi berpakaian lengkap mencoba menangkap perempuan tersebut AGEN POKER.
Rok yang dikenakan Marta pun tersingkap, sampai ia merasa bahwa dirinya udah dilecehkan. Apalagi, menurut dia polisi itu meremas payudaranya lalu menyeret tubuhnya.
Adapun Pemerintah Catalonia, Senin (2/10/2017) memberitakan bahwa 90 % warga Catalan yang memberikan suara didalam sistem referendum, memilih merdeka.
Dalam sebuah konferensi pers yang dikutip AFP, Jurubicara Pemerintah Daerah Jordi Turull, menjelaskan 2,02 juta warga memilih merdeka.
Turrull menambahkan, tercatat ada 2,26 juta orang yang ambil anggota didalam sistem referendum ini.