
633CASH - Tim gabungan masih kesulitan menentukan skenario evakuasi lima orang warga yang diduga terkubur dalam longsor yang berlangsung di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Cara manual dipastikan tidak banyak membantu proses evakuasi. Sedangkan upaya mekanis dengan menghadirkan alat berat tidak mungkin dilakukan.
Ketinggian material longsor mencapai 10 meter. Ambrolan itu menutup aliran sungai yang berada tidak jauh dari lokasi longsor. Perkebunan cengkeh dan mangga seluas 9 hektar itu ini berada di kawasan lereng Gunung Wilis.
Ketinggian material longsor mencapai 10 meter. Ambrolan itu menutup aliran sungai yang berada tidak jauh dari lokasi longsor. Perkebunan cengkeh dan mangga seluas 9 hektar itu ini berada di kawasan lereng Gunung Wilis.
“Sebab lokasi longsor berada di dasar jurang dengan kedalaman sekitar satu kilometer, “ujar Bupati Nganjuk Taufiqurrahman kepada wartawan.
Lima orang korban yang diduga terkubur, yakni Khoderi, 15, Doni, 23, Dwi, 17 , Bayu, 14 dan Paidi, 55 kabarnya tengah menonton detik-detik terjadinya longsor. Informasinya korban sibuk merekam dengan telepon selular. Diluar dugaan material yang berjatuhan dalam jumlah besar itu meluncur deras mengubur kelimanya. Musibah itu terjadi pada Minggu 9 April kemarin.
Untuk mencegah jatuhnya korban akibat longsor susulan, yakni terutama dari petugas gabungan yang hendak evakuasi, Pemkab Nganjuk akan lebih dulu melakukan upaya mitigasi. Dengan pesawat drone, kata Taufiqurrahman pihaknya akan memetakan kawasan yang berpotensi terjadi longsor susulan dan tidak. Setelah mitigasi ditetapkan, proses evakuasi yang tidak membahayakan bagi petugas baru akan dilakukan.
“Ini akan diketahui daerah yang rawan terjadinya longsor susulan dan tidak,“ jelasnya. Dengan rencana melakukan mitigasi lebih dulu, praktis proses evakuasi belum bisa dilakukan. Selain BPBD dan kepolisian, aparat TNI juga terlibat dalam upaya evakuasi para korban. Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono mengatakan bahwa evakuasi material yang mengubur aliran sungai juga harus segera dilakukan.
Jika dibiarkan, dia khwatir akan terjadi banjir bandang saat hujan deras mengguyur. “Sebab posisi material menutup aliran sungai. Jika hujan deras mengguyur bisa menimbulkan banjir bandang yang membahayakan warga di sekitar. Karenanya material longsor itu juga harus segera dipindahkan,“ ujarnya.
Lima orang korban yang diduga terkubur, yakni Khoderi, 15, Doni, 23, Dwi, 17 , Bayu, 14 dan Paidi, 55 kabarnya tengah menonton detik-detik terjadinya longsor. Informasinya korban sibuk merekam dengan telepon selular. Diluar dugaan material yang berjatuhan dalam jumlah besar itu meluncur deras mengubur kelimanya. Musibah itu terjadi pada Minggu 9 April kemarin.
Untuk mencegah jatuhnya korban akibat longsor susulan, yakni terutama dari petugas gabungan yang hendak evakuasi, Pemkab Nganjuk akan lebih dulu melakukan upaya mitigasi. Dengan pesawat drone, kata Taufiqurrahman pihaknya akan memetakan kawasan yang berpotensi terjadi longsor susulan dan tidak. Setelah mitigasi ditetapkan, proses evakuasi yang tidak membahayakan bagi petugas baru akan dilakukan.
“Ini akan diketahui daerah yang rawan terjadinya longsor susulan dan tidak,“ jelasnya. Dengan rencana melakukan mitigasi lebih dulu, praktis proses evakuasi belum bisa dilakukan. Selain BPBD dan kepolisian, aparat TNI juga terlibat dalam upaya evakuasi para korban. Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono mengatakan bahwa evakuasi material yang mengubur aliran sungai juga harus segera dilakukan.
Jika dibiarkan, dia khwatir akan terjadi banjir bandang saat hujan deras mengguyur. “Sebab posisi material menutup aliran sungai. Jika hujan deras mengguyur bisa menimbulkan banjir bandang yang membahayakan warga di sekitar. Karenanya material longsor itu juga harus segera dipindahkan,“ ujarnya.
AGEN JUDI BOLA,AGEN JUDI BOLA TEPERCAYA,AGEN JUDI BOLA TERBAIK,SBOBET,IBCBET,SABUNG AYAM,BOLA TANGKAS