Quantcast
Channel: Cinta Berita
Viewing all articles
Browse latest Browse all 13746

Mengenal Tipe Posisi dalam Sepak Bola

$
0
0

CintaBerita™ -  Posisi: Tipe Penjaga Gawang atau goalkeeper atau kiper adalah pemain yang berada di barisan terakhir pertahanan. Posisi yang baru diperkenalkan oleh IFAB pada 1871 ini adalah posisi yang paling vital dalam permainan sepakbola. Seorang penjaga gawang adalah satu satunya pemain yang boleh menggunakan tangan di daerah penalti timnya. Tugas utama penjaga gawang adalah menjaga bola agar tidak melintasi garis gawangnya. Oleh karena itu penjaga gawang harus memiliki skill khusus yang tidak dimiliki outfield player. Seorang penjaga gawang setidaknya harus memiliki kemampuan refleks, handling, positioning, satu lawan satu dan koordinasi yang baik.

Seorang penjaga gawang harus mengenakan pakaian yang warnanya membedakan dirinya dari rekan setimnya, pemain lawan dan official pertandingan. Pengecualian untuk kiper legenda Lev Yashin yang selalu menggunakan kostum hitam karena julukannya "black spider" dan juga Jorge Campos yang identik dengan kostum warna warni. Seorang penjaga gawang juga biasanya menggunakan sarung tangan yang berfungsi melindungi tangan dari hantaman bola.

Nomor punggung 1 biasanya dipakai untuk kiper utama dalam sebuah tim. Nomor lain yang biasa digunakan adalah 13 dan 25. Sebelum aturan pemakaian nomor punggung secara alfabetis dihapuskan pada 1986, kiper argentina, Ubaldo Fillol di Piala Dunia 1978 dan 1982 menggunakan nomor punggung 5 dan 7.

Seorang penjaga gawang biasanya memiliki rentang karir yang lebih lama dibanding pemain di posisi lain. Dari awal usia 20 tahun hingga 40 tahunan. Seperti Brad Friedel, Edwin Van der Sar, Schwarzer dan Rogerio Ceni. Bahkan legenda Inggris, Peter Shilton yang baru pensiun di usia 47 tahun.

GOALKEEPER

Tipe penjaga gawang yang paling umum dijumpai di era sepakbola modern. Tidak banyak membantu penyerangan karena fokus mengamankan daerah pertahanannya, hanya sesekali maju untuk tindakan penyelamatan/membuang bola. Lebih banyak berdiri di depan gawang membuat penjaga gawang tipe ini mempunyai visi yang lebih baik keseluruhan permainan, sehingga tidak jarang memberikan komando dan mampu mengorganisasi permainan selain playmaker.





SWEEPER GOALKEEPER

Memiliki peran ganda, bukan hanya berperan sebagai benteng pertahanan terakhir, namun juga sering keluar dari area pertahanan untuk membantu serangan atau hanya sekedar menjadi sweeper atau libero pada saat dibutuhkan. Tidak banyak penjaga gawang yang berperan sebagai sweeper goalkeeper khususnya di era sepakbola modern. Namun, legenda Kolombia, Rene Higuita terkenal seorang penjaga gawang bertipe ini dan juga di era 50-an, penjaga gawang Bulgaria saat itu, Gyula Gorsics juga seorang sweeper goalkeeper. Skill tambahan yang harus dimiliki oleh kiper tipe ini adalah ball keeping yang mumpuni.




Midfielder dan Jenisnya

Midfielder atau gelandang atau pemain tengah dalam sepak bola adalah pemain yang posisinya berada di depan bek dan di belakang pemain depan/penyerang. Tugas utama seorang gelandang adalah sebagai penghubung antara lini belakang dan lini depan, mempertahankan penguasaan bola dan penentu irama permainan. Fungsi lain dari seorang gelandang adalah selain sebagai lapis terluar lini pertahanan juga mendukung fungsi penyerang untuk mencetak gol.

Seiring pudarnya filosofi 'kick and rush' ala Inggris dan 'long ball' pada umumnya, peran gelandang semakin vital. Secara garis besar tipe-tipe pemain gelandang terbagi menjadi 4 berdasarkan posisinya, yakni: gelandang bertipe menyerang, bertahan, gelandang tengah dan gelandang sayap.

CENTRAL MIDFIELDER

Gelandang tengah atau central midfielder adalah tipe pemain tengah paling umum yang dipakai oleh banyak tim. Berposisi di lapangan tengah, mereka memiliki peran yang sama besarnya antara bertahan dan menyerang. Mereka bertugas membuat passing ke pemain depan atau juga gelandang serang. Namun saat timnya dalam posisi bertahan, dengan mengambil posisi berdiri di depan garis pertahanan, gelandang tengah akan berusaha membantu lini belakang dengan merebut bola dari lawan atau hanya sekedar menekan lini tengah lawan. Para gelandang tengah yang memiliki naluri menyerang tinggi juga bisa melakukan pergerakan ke depan hingga ke area luar kotak penalti lawan sebagai 'pengintai' untuk melakukan tendangan jarak jauh.

Tipe lain dari gelandang tengah adalah Box-to-Box Midfielder yaitu penghubung antara lini belakang dan depan, atau juga bisa diartikan sebagai gelandang tengah yang memiliki mobilitas tinggi antara membantu pertahanan dan penyerangan. Box-to-box midfielder memiliki tugas yang lebih spesifik dibandingkan gelandang tengah konvensional, yakni pemain yang gemar mengisi ruang yang ditinggalkan pemain di depannya. Saat menyerang biasanya mereka menjadi yang terakhir maju kedepan dengan maksud menyisir area luar kotak penalti lawan untuk mengamankan bola liar dan memberi tekanan dari jarak jauh.

Atribut yang wajib dimiliki seorang gelandang tengah (central midfielder ataupun box-to-box midfielder) tentu saja passing, flair atau visi, teamwork dan stamina. Stamina sangat membantu kinerja para gelandang karena mereka harus selalu bergerak sepanjang pertandingan. Adapun atribut/skill tambahan yang bisa menjadi nilai plus bagi gelandang tengah adalah marking (kemapuan untuk mengawal atau menekan lawan), tackling (menghentikan pergerakan lawan tanpa mengakibatkan pelanggaran yang tidak perlu), long shot (melakukan tendangan jarak jauh jika diperlukan) dan juga mental skill seperti composure (ketenangan), creativity, decisions (pengambilan keputusan) dan work rate (kemauan bekerja keras)





Ball-winning midfielder adalah tipe pemain tengah petarung atau perusak. Fungsi utama mereka adalah menyisir seluruh lapangan tengah untuk menutup ruang gerak lawan sekaligus merebut bola. Mereka juga sering mencoba menghentikan agresi lawan sejak di daerah lawan. Tipe yang identik dengan Gennaro Gattuso ataupun Michael Essien ini tidak dituntut terlalu banyak terlibat dalam permainan, karena tugas mereka hanya sederhana: mengambil bola dan memindahkan pengusaan bola dari lawan ke timnya, sehingga tidak jarang mereka melakukan segala cara untuk merebut bola dari lawan sehingga banyak dicap sebagai pemain brutal. Atribut fisikal lebih diperhatikan dalam memilih pemain untuk tipe ini.


Anchorman atau 'gelandang jangkar' atau 'gelandang pengangkut air' adalah versi lain dari gelandang bertahan bertipe perebut bola. Di saat ball-winning midfielder beroperasi hampir di seluruh lapangan tengah untuk mengacaukan ritme permainan lawan, anchorman cenderung hanya berdiri di depan garis pertahanan timnya dan menunggu lawan mendekat ke jantung pertahanan. Kelebihan pemain tipe ini dibanding tipe ball-winning midfielder adalah dengan menunggu lawan, mereka (anchorman) punya waktu lebih untuk mongorganisasi lini pertahanan sehingga lebih solid, lebih mudah memetakan arah serangan lawan, siapa yang yang harus dimarking. Kekurangannya tentu tipe ini kurang cocok dipakai oleh tim yang mengandalkan agresifitas dan bergaya menyerang, karena dengan menunggu serangan maka itu berarti memberi kesempatan bagi lawan untuk mengembangkan permainan. Anchorman juga tidak cocok dipakai dalam formasi 3 pemain tengah dengan 2 gelandang serang dan 1 gelandang bertahan (anchorman), membuat jarak yang lebar antara pertahanan dan lini depan.


Attacking midfielder atau gelandang serang adalah pemain yang diposisikan berada diantara pemain tengah dan penyerang juga pemain yang memiliki peran lebih ofensif dibandingn defensif. Pemain ini memiliki kontribusi dalam penyerangan, menyediakan operan penting bagi pemain depan atau dengan melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti lawan untuk mengeksekusi peluang. Gelandang serang jarang turun terlalu jauh sampai ke garis pertahanannya untuk mengambil bola. Karena posisinya yang biasa di belakang penyerang, mereka sering dijuluki 'player number 10'. Seorang gelandang serang setidaknya harus memiliki kemampuan passing, technique, long shot, teamwork, creativity dan flair yang baik. Modifikasi dari tipe ini adalah 'enganche'.

SAYAP
Pemain sayap dibedakan menjadi gelandang sayap (wide midfielder) yang merupakan tipe gelandang melebar danpenyerang sayap (winger), posisi sayap yang beroerientasi menyerang. Winger cenderung dikategorikan sebagai penyerang kalau melihat fungsi mereka lebih kepada support penyerangan melalui sektor sayap.

Gelandang sayap berfungsi seperti gelandang pada umumnya, hanya saja gelandang sayap beroperasi di sisi kanan atau kiri lapangan. Sebuah tim tidak melulu hanya mengandalkan lapangan tengah untuk memainkan bola. Ada kalanya dibutuhkan opsi lain untuk membongkar pertahanan lawan, dari situ lahirlah posisi sayap. Gelandang sayap merupakan peran sayap klasik dimana mereka hanya dikenal sebagai sprinter dan crosser. Mereka lebih akrab dengan sisi lapangan dibandingkan dengan penetrasi ke dalam kotak penalti lawan. Merekalah 'pelayan' bagi para penyerang murni.

Posisi ini mulai kehilangan pesonanya bagi klub papan atas Eropa. Kebanyakan klub ini kini lebih memilih winger atau inside forward karena selain aktif memberikan umpan silang yang memanjakan penyerang tengah, kedua tipe ini memiliki 'second job' sebagai juru gedor saat timnya mengalami kebuntuan dalam mengupayakan terjadinya gol. Gelandang sayap masih banyak dipakai oleh tim-tim divisi bawah karena pemilihan pemain untuk tugas ini tidak sesulit memilih winger. Atribut yang wajib dimiliki pemain sayap pada umumnya hanya akselerasi, kecepatan (pace), agility, dribbling, crossing dan tentu saja stamina. Sedangkan seorang winger setidaknya harus memiliki atribut skill lain sebagaimana seorang penyerang seperti finishing dan long shot. Pemain tenar terakhir yang masih 'setia' memainkan peran ini adalah David Beckham.

Sebenarnya ada satu lagi tipe gelandang tengah yang yang perlu diketahui, tipe ini tidak mengacu pada posisi melainkan peran, Playmaker.

PLAYMAKER
Banyak yang menyamakan istilah gelandang serang (attacking midfielder) dengan playmaker, padahal ada perbedaan mendasar dari keduanya yakni Playmaker tidak terbatas pada posisi. tidak seperti gelandang serang yang posisinya berada di belakang penyerang utama, playmaker bisa berada dimana saja di lini tengah. Tugas utama mereka adalah mendikte permainan, mendistribusikan bola untuk dikonversikan menjadi peluang, merekalah nyawa permainan.

Seorang playmaker yang baik adalah mereka yang mempunyai visi dan mampu membaca jalannya permainan. Tipikal permainan mereka tidak terlalu lama menahan bola di kakinya, mereka menunggu rekannya nyaman dalam posisi menyerang barulah melepas umpan. Mereka menerima umpan untuk dialirkan ke depan.

Playmaker bisa dibilang peran yang membutuhkan atribut skill yang komplit. Mulai dari skill dasar seorang gelandang tengah (passing, stamina, teamwork dan flair), gelandang serang (longshot, technique dan kreativitas). Skill tambahan seperti balance, konsentrasi dan pengambilan keputusan juga sangat berguna untuk seorang playmaker. Ini tidak heran mengapa banyak pemain bertipe playmaker sering dipercaya mengenakan ban kapten, eksekutor bola mati dan sosok sentral di tengah lapangan karena meratanya skill mereka.

Deep-lying playmaker ditujukan untuk pemain bertipe playmaker murni yang memiliki kemampuan bertahan cukup baik walau tidak sebaik gelandang bertahan lain. Mereka gemar untuk mengkreasi serangan atau mendikte permainan dari kedalaman. Meski mereka memiliki kemampuan bertahan yang baik, mereka tidak terlalu dibebani tugas pertahanan seperti gelandang bertahan, melainkan diberi kebebasan untuk mengembangkan permainan seperti layaknya playmaker, sehingga peran mereka tetap harus didukung seorang gelandang bertahan lain. Xavi dan Jack Wilshere adalah contoh pemain bertipe ini. Xavi selalu didampingI pemain bernaluri bertahan di lini tengah seperti Busquets ataupun Alex Song, sedangkan Wilshere didukung Aaron Ramsey yang bertipe petarung di Arsenal.

Regista adalah versi agresif dari deep-lying playmaker. Memiliki kemampuan bertahan dan sebagai kreator serangan yang sama baiknya. Cocok dipakai dalam sistem permainan possession play. Regista diberikan kebebasan membangun serangan mulai dari lini belakang. Andrea Pirlo adalah salah satu contoh pemain bertipe regista. Regista mampu berdiri sendiri tanpa harus didukung pemain bertipe petarung lain, karena meski tidak ditunjang dengan keunggulan fisik, namun seperti kebanyakan pemain bertipe playmaker, mereka biasanya memiliki skill teknik di atas rata rata.

Trequartista adalah gelandang serang bertipikal playmaker. Kalau kita mengenal regista sebagai playmaker bernaluri bertahan, trequartista adalah kebalikannya. Trequartista atau juga dikenal sebagai penyerang lubang biasa berposisi di belakang penyerang utama, mereka juga bisa disebut dengan penyerang bayangan karena tugasnya memanfaatkan dari 'lubang' yang ditinggalkan oleh defender lawan yang terlalu fokus mematikan pergerakan penyerang.

Forward dan Jenisnya


Forward atau Penyerang adalah pemain yang mengisi posisi lini terdepan dalam suatu tim. Posisi yang sangat penting dalam sebuah tim karena tugas utamanya untuk membongkar pertahanan lawan. Tapi peran penyerang saat ini tidak hanya berfungsi sebagai ujung tombak untuk mencetak gol, mereka sering berperan sebagai pembuka ruang dan bahkan juga bisa dimanfaatkan sebagai kreator assist. Atribut utama yang harusnya dimiliki oleh seorang penyerang tentunya finishing, first touch, off the ball (pergerakan tanpa bola), composure (ketenangan), heading dan sepaket skill fisik (stamina, strength dan balance) yang sangat bermanfaat untuk menghadapi barisan belakang lawan.

Penyerang dapat dikategorikan menjadi 3 tipe utama, seperti penyerang tengah, penyerang sayap dan penyerang bayangan.

PENYERANG TENGAH
Penyerang sentral yang berada di posisi terdepan dalam sebuah tim. Tugas utamanya tidak lain adalah sebagai ujung tombak untuk menyelesaikan peluang menjadi gol. Penyerang tengah sama-sama bisa dipakai dalam sistem dua penyerang ataupun penyerang tunggal. Pada sistem dua penyerang, satu pemain di depan biasanya bertipe 'finisher' seperti target man dan poacher berpasangan dengan penyerang bayangan. 

Namun jika satu penyerang tunggal dipilih sebagai ujung tombak, maka yang paling cocok adalah pemain bertipe advanced forward dan completed forward. Penyerang tengah tunggal biasanya tidak hanya menjadi penyelesai peluang, namun bisa juga membuka ruang bagi rekannya yang lain. Mereka tidak jarang bergerak melebar untuk menarik perhatian berk lawan sehingga membuat lubang yang bisa dimanfaatkan oleh kedua penyerang sayap atau juga second line.

Target man biasanya memiliki fisik yang kuat dan tubuh yang tinggi. Termasuk tipe penyerang tengah yang paling ditakuti. Fisik yang kuat membuatnya sulit dijatuhkan bek lawan, mampu menahan bola selama mungkin dan memiliki tendangan yang sangat kuat sehingga terkesan garang di area kotak penalti lawan. Tidak lupa, seorang target man adalah header yang handal yang membuatnya unggul dalam duel udara. Contoh pemain yang bertipe ini adalah Didier Drogba dan juga Mario Gomez.

Poacher adalah tipe penyerang tengah 'oportunis'. Sering dijuluki penyerang 'pemalas' karena lebih memilih menunggu bola di dalam kotak penalti lawan dari pada turun menjemput bola. Tidak memiliki fisik sebaik target man, tetapi atribut teknikalnya tidak perlu diragukan lagi. Pergerakan tanpa bola, kecepatan, ketenangan, finishing, first touch dan agility yang baik membuat pemain ini sangat licin untuk dihentikan, sehingga membuat pergerakan pemain ini sulit dibaca bek lawan. Poacher tidak terlalu suka berduel dengan barisan belakang lawan, gaya permainan mereka adalah dengan 'mengendap-endap' untuk mengelabui lawan, tanpa diduga mereka sudah sampai di belakang garis pertahanan musuh lalu menjadi yang terakhir memegang bola langsung dan diselesaikan menjadi gol. Saat menyerang mereka lebih suka berdiam di dalam kotak penalti lawan untuk menanti umpan matang, sehingga poacher juga dikenal sebagai penyerang 'fox in the box'. Filippo Inzaghi dan Raul Gonzalez adalah penyerang tipe ini.

Advanced forward tidak terlalu jauh berbeda dari poacher. Advanced forward adalah poacher yang diplot sebagai penyerang tengah dalam sistem 3 penyerang. Mereka lebih suka menanti peluang di kotak penalti lawan, namun tidak menutup kemungkinan untuk bergerak menyamping dengan tujuan membuka ruang bagi rekan setimnya. Fernando Torres di Chelsea memainkan peran ini.

Completed forward merupakan tipe sayap serba bisa. Sesuai namanya, mereka dibekali kemampuan komplit sehingga mereka bisa diposisikan dimana saja di lini depan. Sangat sedikit penyerang bertipe ini karena memang dibutuhkan skill mumpuni untuk mampu berperan sebagai penyerang terdepan, juga sekaligus membuka ruang bagi rekannya yang lain. Mereka juga bisa mengkondisikan dirinya sebagai penyerang samping. Lionel Messi adalah contoh pemain bertipe ini.
PENYERANG SAYAP
Penyerang sayap adalah tipe penyerang yang dioperasikan berada di sisi kanan atau kiri untuk memberikan umpan silang kepada penyerang utama atau melakukan 'sayatan' ke dalam kotak penalti lawan untuk mengeksekusi peluang. Inilah yang membedakan seorang penyerang sayap dengan gelandang sayap, karena gelandang sayap (bersama gelandang bertipe sentral) lebih ditekankan untuk menciptakan kestabilan di lapangan tengah, tidak terlalu bernafsu untuk mencetak gol. Penyerang sayap sendiri dibedakan antara 'winger' dan 'inside forward'.

Winger adalah tipe sayap konvensional. Sesuai namanya, mereka lebih banyak beroperasi di sisi sayap. Bisa dibilang mereka adalah gelandang sayap yang menyerang. Pergerakannya lebih terfokus pada area sisi lapangan juga upaya menyediakan crossing maupun umpan tarik bagi penyerang sentral sehingga sangat jarang menusuk masuk memberi ancaman langsung ke kotak penalti lawan. Kecepatan sekaligus akselerasi, agility, dribbling dan crossing menjadi atribut kunci bagi seorang winger. Gareth Bale atau Jesus Navas termasuk pemain bertipe winger.

Inside forward merupakan tipe penyerang sayap yang memiliki peran ganda, selain sebagai pemberi umpan bagi penyerang tengah, mereka juga bisa menjadi potensi ancaman bagi gawang lawan. Pergerakannya lebih bebas jika dibandingkan dengan winger, inside forward tidak hanya menyisir kedua sisi lapangan, namun juga aktif menyusup sampai dalam kotak penalti lawan untuk mengupayakan gol. Sehingga tidak aneh jika pemain bertipe ini bisa sangat 'subur' walau bukan penyerang tengah. Lihat apa yang di lakukan Cristiano Ronaldo di Real Madrid dan duo Robben-Ribery di Bayern yang bukan hanya pemberi assist yang ulung, mereka juga gemar mencetak gol. Inside forward termasuk pemain yang komplit, mereka dituntut memiliki kecepatan seorang winger, insting mencetak gol seperti penyerang tengah dan kreatifitas selayaknya playmaker.

Ada 2 ciri khas pada seorang inside forward. Pertama, mereka cenderung diposisikan berlawanan dari kaki terkuat mereka. Inside forward yang menggunakan kaki kanan sebagai kaki terkuat mereka akan diplot mengisi pos kiri penyerangan, sebaliknya dengan yang kidal, Hal ini dimaksudkan agar dapat memaksimalkan akurasi shooting mereka. Kedua, formasi satu penyerang tengah tunggal akan sangat cocok dengan tipe pemain seperti ini entah itu 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang populer saat ini. Satu penyerang di tengah akan berperan sebagai pembuka ruang, memecah fokus bek lawan lalu memberikan through pass bagi inside forward. Sehingga biasanya jumlah gol dari penyerang tengah akan menurun. Karim Benzema dan Torres adalah penyerang tengah yang 'dikorbankan' karena sistem ini.

PENYERANG BAYANGAN
Perannya sering disalah artikan sebagai 'pelayan', hanya berfungsi sebagai ban serep bagi seorang penyerang utama saat melakukan serangan. Dianggap tidak memiliki kemampuan sebaik penyerang sentral dalam perkara mencetak gol dan tidak cukup cerdik untuk membuka ruang bagi rekannya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Ya, mereka berdiri di belakang penyerang utama. Namun mereka memiliki tugas tersendiri untuk membantu kinerja penyerangan sebagai senjata rahasia yang jarang menjadi fokus bek lawan. Jadi menempatkan seorang penyerang bayangan di baris kedua lini depan bisa menjadi pilihan jitu karena saat penyerang utama mengalami kebuntuan mencetak gol, penyerang bayangan bisa tampil menjadi kunci permainan yang mengagetkan lini pertahanan lawan. Penyerang bayangan sendiri dibedakan menjadi defensive forward, deep-lying forward dan second striker. 

Defensive forward bertugas untuk memberi tekanan pada lini belakang lawan. Berdiri di belakang penyerang utama, mereka mempunyai cukup skill defensif yang berguna umtuk menekan lawan yang membawa bola, merebut dan lalu mengalirkan ke penyerang utama. Memasangkannya dengan penyerang penyelesai peluang bisa sangat menakutkan. Mereka bisa bahu membahu membuat lini depan yang kuat dan tajam. Dengan skill defensif nya yang tinggi, Defensive forward akan menekan lini belakang lawan sehingga kesulitan mengalirkan bola ke tengah dan memaksa lawan mau tidak mau memainkan bola panjang yang tidak efektif. Bek lawan yang panik memudahkan penyerang utama menyelesaikan peluang.

Deep-lying forward menjadi penghubung antara lini tengah dan depan, mirip tugas seorang playmaker. Ia adalah penyerang yang ditarik lebih belakang untuk menjemput umpan, mengalirkan bola ke sayap atau menahan bola lebih lama dan jika memungkinkan, ia bisa mengeksekusi sendiri. Deep-lying forward bertipe penyerang yang ikut serta membangun serangan dengan 'sabar', tidak terburu-buru masuk ke kotak penalti lawan. Ia lebih suka memanfaatkan peluang dengan proses dari pada mengeksekusi umpan matang.

Second striker atau juga sering disebut shadow striker memiliki tugas untuk mengisi ruang yang ditinggalkan oleh penyerang di depannya. Pemain ini gemar mengksploitasi lubang antara lini belakang dan tengah lawan. Mereka tidak harus memiliki fisik yang sempurna, agility dan long shot mereka lebih diperlukan karena mereka diproyeksikan sebagai pengintai dari luar kotak penalti lawan (area yang kurang diperhatikan bek lawan) menerima bola liar dan memberikan ancaman langsung pada kiper lawan.




Viewing all articles
Browse latest Browse all 13746

Trending Articles