Quantcast
Channel: Cinta Berita
Viewing all articles
Browse latest Browse all 13746

Senangnya Anies Baswedan disebut titisan Pangeran Dipenogoro

$
0
0
Senangnya Anies Baswedan disebut titisan Pangeran Dipenogoro

Anies Baswedan tampak tercengang saat ditunjukkan majalah Misteri memuat foto dirinya. Dalam majalah edisi 20 Januari sampai 4 Februari 2017, terpampang foto dirinya mengenakan baju adat Jawa lengkap dengan blankon di kepala.

Tak hanya itu, halaman depan pun cukup menggelitik dengan judul 'Anies Baswedan Titisan Diponegoro'. "Iya saya lihat itu kemarin. Tapi saya mau baca itu dulu. Titisan Diponegoro yah?" kata Anies sambil tertawa-tawa saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/1).

Dalam cover majalah itu pula tertulis sub judul 'Sikap keras Anies Baswedan terhadap penggusuran yang dilakukan secara semena-mena dijiwai semangat Pangeran Diponegoro'. Melihat itu Anies kembali tertawa. Dia menceritakan pengalamannya saat masih kecil sering berkunjung ke Padepokan Pangeran Diponegoro.



"Saya dari kecil sering ke Padepokan Pangeran Diponegoro, kan emang rumahnya dekat dan kemudian saya bisa dibilang mengikuti detail perjuangan Pangeran Diponegoro dan saya betul-betul tidak pernah membayangkan bisa disebut titisan Pangeran Diponegoro," cerita Anies. 

Anies menuturkan, cerita tentang Pangeran Diponegoro ada banyak versi. Setidaknya ada tiga cerita, yakni versi Pemerintah Belanda, kesultanan Yogyakarta dan yang ditulis setelah Pangeran Diponegoro meninggal.

Dia menuturkan, salah satu kisahnya bercerita tentang pergerakan Pangeran Diponegoro melawan pemerintahan Belanda kala itu dianggap semena-mena. "Salah satu perjuangan awal yang menginspirasi yaitu pergerakan anti Belanda dan menariknya temanya itu penggusuran. Pangeran Diponegoro melawan Belanda karena tanah Padepokannya dipotong untuk pembangunan rel kereta," ujar Anies. 

"Tetapi bukan penggusuran yang membuat dia marah. Ketidakadilan yang sudah lama cuman ketemu penggusuran ketemu alasannya baru di situ dia memberontak," sambung Anies.

Kemudian Anies bercerita saat menjadi Mendikbud pernah berkesempatan mewakili Presiden Joko Widodo menerima tongkat pusaka Pangeran Diponegoro dari keturunan Belanda. Tongkat pusaka itu bernama Cakra yang sempat menghilang pada tahun 1829, setahun sebelum perang Jawa atau lebih dikenal dengan Perang Diponegoro. Ternyata tongkat pusaka itu ditemukan di Belanda dan baru dikembalikan pada tahun 2015.



"Cakra Pangeran Diponegoro itu adalah sebuah tongkat pusaka Pangeran Diponegoro. Cakra itu dikembalikan pemerintah Indonesia dengan cara pengembalian yang dirahasiakan, karena banyak dikejar oleh pemburu barang antik," ungkapnya.

Meski begti, saat namanya dikaitkan dengan titisan Pangeran Diponegoro, Anies hanya tertawa. "Cimanggu saya tidak bayangkan bisa masuk dalam majalah Misteri," ungkap Anies.

Saat ini, cakra pusaka tersebut telah disimpan di Museum Nasional untuk diabadikan lantaran salah satu warisan pahlawan Indonesia.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 13746

Trending Articles