
Kapolri Jenderal Tito Karnavain menghadiri rapat koordinasi lintas batas wilayah regional Sumatera bagian Selatan di Palembang. Tujuannya, meningkatkan sinergitas dalam penanggulangan gangguan Kamtibmas guna mewujudkan Polri yang promoter.
Dalam sambutannya, Tito mengatakan untuk mengatasi berbagai tantangan tidak cukup kerja sama setiap anggota, tapi dibutuhkan cara berpikir secara out of box.
"Koordinasi dan sinergi kata yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diimplementasikan," kata Tito dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Senin (9/1).
Tito menuturkan Polri merupakan institusi yang berada di dua bidang yakni eksekutif dan yudikatif. Untuk eksekutif, Polri memiliki peran dalam kerjasama menghadapi keamanan dan ketertiban dengan stake holder semisal pemerintah daerah, TNI dan institusi lain yang pertanggungjawabannya kepada presiden.
Sedangkan Yudikatif, Polri bekerjasama dengan Kejaksaan, Pengadilan, dan lembaga pemasyarakatan. Di mana kerjasama dan koordinasi dilakukan dengan hubungan formal dan informal.
"Hubungan formal perlu diperkuat namun hubungan informal harus dilakukan dalam hubungan personal untuk membangun trust. Hubungan informal lebih murni yang kuat dalam upaya membangun kebaikan kerja ke depan," ujar dia.
Di hadapan jajarannya, Tito menjelaskan jika pembangunan kesejahteraan bisa tercapai jika kepolisian bisa menjaga keamanan dengan baik. Menurutnya, keamanan mutlak harus dijaga dan dipelihara.
"Keamanan bukan take it for granted jadi bukan ada begitu saja. Keamanan perlu dikelola dan dipupuk ibarat kesehatan harus dijaga mulai dari kebiasaan hidup sehat dan makanan sehat," ucapnya.
"Keamanan menjadi mahal bila terjadi kekacauan dan gangguan kamtibmas seperti berbagai kejadian kerusuhan dan konflik di Poso betapa banyak dampak dan kerugian yang terjadi. Kasus Tanjung Balai adanya konflik yang mengakibatkan banyak kerusakan," timpal dia.
Oleh karena itu, dalam rapat Tito meminta semua jajarannya di lima Polda yang masuk dalam wilayah Sumatera bagian selatan untuk menyamakan visi. Terpenting, para Kapolda berkomitmen untuk saling bekerjasama dengan semua pihak.
"Pada rapat ini perlu menyamakan visi antara kelima polda dan fokus pada gangguan kamtibmas serta yang lebih penting komitmen dari para Kapolda untuk bekerjasama termasuk bekerjasama dengan seluruh pihak," pungkas Tito.
Selain jadi pembicara, Tito yang didampingi jajaran Polda Sumsel, Polda Jambi, Polda Bengkulu, dan Polda Kep Babel melaksanakan pemusnahan senjata api. Tak hanya dari pihak kepolisian, turut hadir Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam acara tersebut.