CINTABERITA -Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng mengambil alih ratusan liter bahan pembuatan pestisida ilegal di UD Arum Tani, Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen, Demak.
Kasubdit 1 Indagsi (Induatri Perdagangan dan investasi) Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Egi Adrian Suez menyebutkan mengedarkan pestisida yang tidak terdaftar merupakan tingkah laku yang ilegal.
"Kami laksanakan penindakan terhadap hari Senin (23/10) lalu, pemilik gudang ini, S kami bawa ke Ditreskrimsus untuk dimintai keterangan," tahu Egi didalam ekspose yang dikerjakan di gudang penyimpanan, Rabu (25/10/2017).
Ia menyebutkan didalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 1992 Pasal 38 pestisida yang beredar di Indonesia kudu terdaftar di kementerian pertanian, dan kudu tersedia tabel komposisi dan merek POKER ONLINE .
"Pestisida terlampau berbahaya isinya virus dan zat kimia, undang-undang telah mengatur agar obat ini cuma membunuh rumput saja, lingkungannya jangan," bebernya.
Dari keterangan yang ia mampu dari tersangka, memproses dikerjakan bersama dengan bahan baku yang didapat dari Jakarta. Bahan baku pestisida itu bermerek Posat 480 SL, Bravoxone 276 SL, dan Kresna Up 525 SL.
"Dari merek tersebut lantas dikemas kembali tanpa merek dan label jadi kemasan satu liter, lima liter, sampai 20 liter," bebernya AGEN BANDARQ.
Bahan baku yang diambil alih total 36 drum Posat, 36 drum Bravoxone, dan 45 drum Kresna. Masing-masing drum berisi 200 liter.
"Kami belum tahu apakah dioplos, atau bagaimana produksinya dikarenakan saat ini tetap dikerjakan uji laborat, tetapi yang tahu ini telah ilegal dikarenakan tidak mencantumkan label," tambahnya DOMINO ONLINE .
Tersangka, S akan dijerat bersama dengan tindak pidana budi daya kastemer dan dukungan kastemer bersama dengan ancaman kurungan lima tahun dan denda sampai Rp 250 juta rupiah.