Quantcast
Channel: Cinta Berita
Viewing all articles
Browse latest Browse all 13746

Perselisihan PT. LIB dan 15 Klub Liga 1 Salah Komunikasi

$
0
0





CINTABERITA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tunjukkan bahwa penyebab selisih mengetahui antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan 15 klub Go-Jek Traveloka Liga 1 adalah kekeliruan komunikasi.

"Karena itu sepenuhnya seolah-olah tidak cukup transparan dan terjadi kesalahpahaman. Namun selagi ini semua persoalan udah selesai," ujar Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi usai melakukan pertemuan bersama dengan PT LIB dan semua klub Liga 1, terkecuali Perseru Serui yang absen, di Jakarta, Selasa.

Selain itu, Edy melanjutkan, silang pendapat LIB dan 15 klub yang menamakan diri Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia tidak bakal mengakibatkan peserta liga mogok.

"Tidak pernah ada mogok. Itu wartawan saja yang mancing-mancing," tutur dia.

Edy pun menjelaskan beberapa perihal yang jadi pertanyaan Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia kepada LIB. Pertama, berkenaan subsidi Rp7,5 miliar berasal dari federasi kepada tiap tiap tim.

Pria yang juga menjabat Panglima Kostrad ini menyebut bahwa berasal dari awal udah dijelaskan dana fresh itu diberikan bertahap yakni Rp1,5 miliar di awal musim, Rp516 juta perbulan dan Rp1 miliar terakhir di akhir kompetisi.

Kedua mengenai siaran segera pertandingan Liga 1. Edy memaparkan, soal itu juga penjadwalan siaran segera merupakan hak stasiun televisi swasta TV One selaku pemegang hak siar Liga 1  BANDAR DOMINO99.

"Tentu mereka memperhitungkan faktor bisnis dan rating. Rating Persib Bandung jadi yang tertinggi, disusul berurutan Arema FC, Persija dan Bali United," kata dia.

Terakhir mengenai gaji pemain yang dipanggil tim nasional. Edy mengungkapkan, konsep awalannya gaji pemain yang dipanggil timnas ditanggung oleh PSSI, bersama dengan catatan para pemain menekuni pemusatan latihan jangka panjang dan tidak lagi ke klub.

Akan tetapi, yang terjadi selagi proses terjadi adalah para pemain timnas tidak melakukan pelatnas jangka panjang dan senantiasa lagi ke klub masing-masing usai berlatih dan bertanding di bawah panji Merah Putih.

"Itulah mengapa klub yang perlu menjamin gaji pemain timnas. Dana Rp7,5 miliar kan untuk menggaji pemain," ujar Edy AGEN POKER.


"Mungkin gara-gara mereka tengah sibuk. Ini yang mengakibatkan terjadi kesalahpahaman," tutur Umuh, yang timnya tidak masuk dalam 15 tim dalam Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia.

Namun, dia menegaskan semua persoalan udah diselesaikan bersama dengan baik dan diterima semua pihak AGEN BANDARQ.

"Semua saling mengetahui dan sepakat ikuti kesepakatan. Klub-klub menghendaki seterusnya sering diadakan pertemuan bersama dengan operator, jangan terlampau lama tidak jumpa," kata Umuh.

Sementara Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan menampik disebut pihaknya sukar untuk dihubungi. Akan tetapi, alih-alih membela diri lebih jauh, dia menghendaki semua pihak untuk introspeksi diri dan menyukseskan Liga 1 yang bakal selesai tidak cukup lebih satu bulan lagi.

LIB pun berjanji bakal memperbaiki kekurangan-kekurangan dan menghendaki klub melakukan perihal serupa.

"Soal-soal yang sifatnya mampu dikomunikasikan, cukup dibicarakan antara klub dan operator liga. Kalau sesungguhnya tidak mampu diselesaikan, baru dibawa ke federasi," kata Berlinton.  








Viewing all articles
Browse latest Browse all 13746

Trending Articles