CINTABERITA - Kapolres Ogan Komering Ulu, AKBP NK Widayana Sulandari, membenarkan telah berlangsung persoalan pengeroyokan terhadap korban Mualim sampai tewas di Desa Belatung. Menurutnya, korban Mualim sebelum meninggal tak sadarkan diri terkapar di jalan.BANDAR DOMINO99
Dijelaskan Kapolres, waktu didatangi di lokasi kejadian, ternyata korban masih hidup supaya polisi langsung laksanakan evakuasi dengan membawa ke UGD RSUD dr Ibnu Soetowo untuk dilaksanakan tindakan medis kurang lebih pukul 00.00 WIB.
"Saat di UGD korban masih menjalankan tangannya, tapi kurang lebih pukul 02.00 WIB waktu dipindah ke area perawatan korban telah tidak bergerak lagi, tapi denyut nadinya masih ada, dan kurang lebih pukul 02.30 WIB korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit," kata kapolres didampingi Kapolsek Lubuk Batang AKP Samsu Rizal dan Kanit Reskrim Bripka Ibnu Salim waktu dikonfirmasi di kamar mayat RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, Jumat.AGEN BANDARQ
Sementara itu, mayat korban telah diambil alih keluarganya untuk dimakamkan, Jumat kurang lebih pukul 09.00 WIB.
"Hingga waktu ini kami belum mampu meyakinkan motif pengeroyokan tersebut, dikarenakan pihak korban belum sebabkan laporan secara formal ke Polsek Lubuk Batang. Namun kami telah menggali Info dari beraneka saksi di lokasi kejadian," ungkapnya.
Berdasarkan Info di lapangan menyebutkan, dikarenakan membawa lari istri orang, Mualim (60) warga Desa Marta Jaya, Batumarta Unit VI, OKU perlu meregang nyawa lantaran dianiaya oleh keluarga perempuan yang dibawanya lari tersebut.AGEN POKER
Berdasarkan informasi, perihal pengeroyokan yang sebabkan kematian tersebut bermula kala korban Mualim membawa RS, perempuan cinta terlarangnya kabur. Namun, pihak keluarga RS yang telah membawa suami, tidak terima dan laksanakan pencarian.
Setelah 23 hari lari dan bersembunyi, Mualim dan RS ditemukan keluarga RS di kawasan Kabupaten Pali untuk lantas dibawa pulang ke rumah keluarga RS di Desa Belatung, Kecamatan Lubuk Batang, OKU.
Setelah sampai di rumah, Kamis (3/8), ternyata keluarga RS telah tunggu kehadiran RS dan Mualim sampai berlangsung persoalan pengeroyokan.