CINTABERITA - masih mendominasi jalur selatan, Jawa Barat, pada H+2 Lebaran 2017. Sejak pukul 09.00 WIB hingga malam hari, berlangsung antrean kendaraan berasal dari Kawasan Nagrog, Jalur Nagreg hingga Jalur Cagak, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Penanggung Jawab Tim B, Posko Induk Pengawasan Angkutan Lebaran Nagreg Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Abi Basarah mengatakan, berdasarkan rekapitulasi perhitungan pada pukul 10.00 WIB tercatat 41.631 kendaraan berasal dari Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya.
Sedangkan, arah Garut dan Tasikmalaya menuju Bandung cuma mencapai 18.975 kendaraan.
"Untuk keseluruhan kendaraan berasal dari H-7 hingga H+1 berasal dari barat ke timur (Bandung ke Garut dan Tasikmalaya) yakni 900.034 kendaraan, dan timur ke barat (Garut/Tasikmalaya ke Bandung) 338.447 kendaraan," kata Abi melalui info tertulisnya Bandung, Selasa (27/6/2017).
Abi menyebutkan jika diamati kuantitas keseluruhan kendaraan per hari, pada H-2 atau 23 Juni 2017 dianggap sebagai puncak mudik Lebaran, sebanyak 159.133 kendaraan. Jumlah kendaraan pada puncak mudik itu dianggap meningkat 17.34 persen berasal dari hari yang sama pada th. lalu yang cuma mencapai 135.614 kendaraan.
Menurut Abi pada th. ini puncak arus mudik Lebaran 2017 mengalami pergeseran sehari berasal dari H-3 pada th. lalu jadi H-2. "Puncak arus mudik th. pada mulanya pada H-3 sebanyak 148.752 kendaraan," ujar dia.
Hingga Selasa pukul 13.00 WIB, kata Abi, iring-iringan kendaraan berasal dari Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya terus terjadi. Salah satu jalur yang semakin ramai di lewati kendaraan yakni kawasan Nagrog, Jalan Raya Nagreg, Jalur Cagak, dan Cikaledong.
Untuk menghindar antrean kendaraan berujung kemacetan, kata Abi, antisipasi kepolisian setempat melakukan proses satu arah atau one way, berasal dari Nagreg Kabupaten Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya.
Abi menambahkan, para petugas di jalur selatan termasuk mengimbau bersama dengan pengeras suara, agar sepeda motor manfaatkan lajur kiri dan kendaraan roda empat di kanan.