CINTABERITA - Jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor diprediksi meningkat dibanding tahun 2016. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Royke Lumowa mengingatkan pemudik bermotor untuk memperhatikan keselamatan.
"Meningkat 18 persen (angka pemudik motor). Kita mengimbau, pakai motor itu bukan untuk jarak jauh, berbahaya untuk keselamatan mereka," kata Irjen Royke di auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017).
Menurut Royke, dari hasil survei yang dilakukan mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengenai kendaraan motor, pengendara akan mengalami kelelahan setiap dua jam. Jika pengendara motor memaksakan diri, dikhawatirkan akan membahayakan karena rawan kecelakaan.
"Kalau mereka tetap memaksa, ya sudah, kita paling pengetatan di kapasitas penumpang. Tidak boleh bermuatan lebih, tidak boleh bawa barang berlebihan. Kalau itu dilakukan, kita tindak. Tindaknya macam-macam, ada yang kita suruh balik, tidak boleh melanjutkan perjalanan," kata Royke.
Belum ada jalur alternatif untuk para pemudik bermotor. Royke hanya menegaskan polisi akan menilang pengendara sepeda motor dengan muatan berlebih.
"Ya, itu terserah dia (lewat jalur alternatif), itu kan keselamatan dia. Kita belum punya regulasi untuk melarang roda dua. Regulasinya hanya di muatan, ketika muatannya over, bisa ditilang," kata Royke.
Sementara itu, dikutip dari data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik bermotor tahun ini diperkirakan naik 18,18 persen, yakni sekitar 6 juta motor. Pada tahun 2016, jumlah pemudik bermotor tercatat sekitar 5 juta kendaraan.