CINTABERITA - Kepala Dinas Penerangan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Mayor Laut Sahala Sinaga mengatakan, maraknya perburuan trenggiling di Sumatera Utara karena kulit hewan dilindungi ini bisa dijadikan bahan baku pembuatan sabu.
Menurut dua tersangka yang berada di gudang penyelundupan trenggiling di pergudangan 77 Jl KL Yos Sudarso/Titi Papan, Medan Labuhan, kulit hewan pemakan semut itu akan diolah di Malaysia.
"Setelah diolah menjadi sabu di Malaysia, narkoba itu akan dikirim lagi ke Sumatera Utara. Begitulah keterangan yang kami peroleh," kata Sahala, Selasa (13/6/2017).
Ia mengatakan, adapun dua orang tersangka yang ditangkap dari dalam gudang masing-masing Sudirman alias Aeng (43) warga Jl Titi Papan, Medan Labuhan dan Ermanto (43) warga Kota Stabat.
Dari penuturan keduanya, satu ton trenggiling yang disita dari dalam gudang nilainya cukup fantastis.
"Keduanya menyebut barang bukti trenggiling ini bernilai Rp 2,5 miliar. Kami masih mendalami, sudah berapa lama mereka beroperasi," ungkap Sahala.
Sebagaimana diketahui, penggerebekan gudang trenggiling pernah juga dilakukan Mabes Polri pada Jumat (24/4/2015) silam.
Kala itu, petugas menyita tiga ton trenggiling di gudang yang berada di Komplek Niaga Malindo, Jl P Bangka, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Dari gudang tersebut, polisi menangkap pemilik gudang bernama Soemiarto Boediono alias A Beng. Sayangnya, hukuman terhadap pelaku penyelundupan ini tergolong ringan di Indonesia.