CINTABERITA - Presiden Donald Trump menyepakati pembelian paket senjata AS oleh Arab Saudi senilai 350 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 4.666 triliun selama 10 tahun.
Dari total nilai kesepakatan itu, pemborongan senjata AS senilai hampir 110 miliar dolar AS atau lebih dari Rp1.333 triliun akan segera diberlakukan.
"Ini hari yang luar biasa," ucap Trump usai penandatangan kesepakatan dengan Raja Salman seperti dilansir Foxnews. "Investasi luar biasa di Amerika Serikat. Ratusan miliar dolar investasi ke Amerika Serikat dan kerja, kerja, kerja."
Kesepakatan pemborongan senjata AS oleh Saudi itu sudah dibicarakan sejak awal bulan Mei. Paket senjata mencakup sistem pertahanan rudal Terminal Altitude Area Defence (THAAD) dari Lockheed Martin, yang serupa dengan yang dioperasikan di Korea Selatan.
Harga sistem rudal THAAD, seperti dilaporkan Reuters yang mengutip sumber di pemerintah AS, mencapai sekitar USD1 miliar.
Senjata lain yang dibeli adalah sistem perangkat lunak, paket satelit, kendaraan tempur hingga artileri. Sedangkan paket senjata senilai lebih dari USD1 miliar lainnya mencakup armor-piercing Penetrator Warheads dan bom yang dipandu laser Paveway buatan kontraktor pertahanan Raytheon.
Pihak Gedung Putih menyatakan, paket tersebut termasuk peralatan pertahanan dan pendukung lainnya untuk membantu negara Arab dan wilayah sisa perang Teluk menghadapi terorisme dan ancaman nuklir militer Iran.
Trump selama memenangkan kampanye pemilihan presiden dan dalam beberapa bulan pertama jabatannya mengklaim negaranya sudah tidak bisa lagi menjadi polisi dunia dan negara lain harus lebih mandiri dalam upaya memerangi terorisme dan melindungi diri mereka melawan negara-negara nakal seperti Iran dan Korea Utara.
Trump bersama ibu negara, Melania Trump tiba di ibukota Arab Saudi, Riyadh pada Sabtu dinihari, mengawali lawatan kenegaraannya selama sembilan hari.