CINTABERITA – Penyelidikan resmi yang dilakukan kepolisian Brisbane, Australia mengungkap kengerian yang terjadi dalam kasus pembunuhan transgender asal Indonesia, Mayang Prasetyo. Perempuan kelahiran Bali itu diyakini dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya, Markus Volke di apartemennya pada 2014.
Polisi mendapat laporan adanya gangguan di apartemen Volke dari seorang tukang listrik yang dipanggil ke sana untuk melakukan perbaikan kerusakan yang terjadi saat Volke berusaha menyingkirkan jasad Mayang. Tukang listrik itu berhasil memperbaiki aliran listrik namun melaporkan adanya botol pemutih kantong sampah dan bau tidak sedap kepada manajer apartemen yang kemudian menghubungi polisi.
Saat polisi tiba, Volke melarikan diri dari lokasi kejadian dengan bersenjatakan pisau. Belakangan mayatnya ditemukan di sebuah kawasan pembuangan sampah setelah diduga melakukan bunuh diri.
Dalam keterangannya, petugas dari Kepolisian Brisbane, Liam McQueen mengatakan menemukan potongan kaki mayang di dalam sebuah panci di atas kompor. Polisi juga menemukan jenazah korban di dalam kantong sampah hitam di dekat mesin cuci di apartemen itu.
“Saya pikir itu adalah sebuah lelucon gila, semacam barang Haloween. Kemudian saya menyadari itu bukanlah lelucon,” jelas Liam sebagaimana dilansir dari Russia Today, Selasa (16/5/2017).
Berdasarkan keterangan Sersan Joshua Walsh yang dilansir Guardian, Volke yang berprofesi sebagai koki sempat menemui dokter di Newstead terkait masalah gangguan jiwa pada Oktober 2014, dua pekan sebelum pembunuhan tersebut. Polisi juga memperoleh catatan yang menunjukkan bahwa Volke pernah mendapat perawatan di rumah sakit di Ballarat, Victoria saat berusia 16 tahun.
Pasangan itu diketahui menikah saat mereka tinggal di Denmark pada 2013 sebelum pindah ke Bali dan akhirnya ke Brisbane. Keluarga Volke yang tinggal di Melbourne dilaporkan tidak mengetahui apa-apa mengenai Mayang.
Polisi mendapat laporan adanya gangguan di apartemen Volke dari seorang tukang listrik yang dipanggil ke sana untuk melakukan perbaikan kerusakan yang terjadi saat Volke berusaha menyingkirkan jasad Mayang. Tukang listrik itu berhasil memperbaiki aliran listrik namun melaporkan adanya botol pemutih kantong sampah dan bau tidak sedap kepada manajer apartemen yang kemudian menghubungi polisi.
Saat polisi tiba, Volke melarikan diri dari lokasi kejadian dengan bersenjatakan pisau. Belakangan mayatnya ditemukan di sebuah kawasan pembuangan sampah setelah diduga melakukan bunuh diri.
Dalam keterangannya, petugas dari Kepolisian Brisbane, Liam McQueen mengatakan menemukan potongan kaki mayang di dalam sebuah panci di atas kompor. Polisi juga menemukan jenazah korban di dalam kantong sampah hitam di dekat mesin cuci di apartemen itu.
“Saya pikir itu adalah sebuah lelucon gila, semacam barang Haloween. Kemudian saya menyadari itu bukanlah lelucon,” jelas Liam sebagaimana dilansir dari Russia Today, Selasa (16/5/2017).
Berdasarkan keterangan Sersan Joshua Walsh yang dilansir Guardian, Volke yang berprofesi sebagai koki sempat menemui dokter di Newstead terkait masalah gangguan jiwa pada Oktober 2014, dua pekan sebelum pembunuhan tersebut. Polisi juga memperoleh catatan yang menunjukkan bahwa Volke pernah mendapat perawatan di rumah sakit di Ballarat, Victoria saat berusia 16 tahun.
Pasangan itu diketahui menikah saat mereka tinggal di Denmark pada 2013 sebelum pindah ke Bali dan akhirnya ke Brisbane. Keluarga Volke yang tinggal di Melbourne dilaporkan tidak mengetahui apa-apa mengenai Mayang.
BANDAR TOGEL,BANDAR TOGEL TERBAIK,BANDAR TOGEL TEPERCAYA,SHIO TOGEL,PREDIKSI TOGEL,COLOK NAGA,COLOK BEBAS,COLOK MACAU