CINTABERITA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan sidak harga pangan ke beberapa pasar di Jakarta. Sidak dilakukan untuk memastikan harga pangan menjelang Ramadan terkendali.
"Kenapa saya jalan sendiri? Sopir, ajudan, aku tinggal semua, masuk sendiri. Kami mau tahu rantainya. Rantai pasok bawang, cabai sejak mulai turun dari truk," ujarnya di pasar induk beras Cipinang, Jakarta, Sabtu (13/5).
Menteri Amran sebelumnya juga melakukan sidak di pasar induk Keramat Jati untuk memastikan harga cabai dan bawang sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Menteri Amran mengatakan ada yang unik saat melakukan sidak kali ini. Di mana masyarakat tidak mengenali dirinya karena tanpa pengawalan.
"Aku diskusi, ada yang menarik karena sendirian kan. Ku tawar yang sebelah Rp 25.000 bawang merah, sebelahnya Rp 27.000. Nah aku tawar kan, tidak mau. Katanya 'Tidak usah nawar nawar kalau tidak mau beli' lalu aku diusir. Ya sudah," ungkapnya sembari tertawa.
Dalam sidak yang dilakukan, Menteri Amran juga masih menemukan rantai pasok yang terlalu panjang. Selain itu, dari titik awal distribusi sampai terakhir terlalu banyak dikenakan biaya.
"Bawang merah turun dari mobil Rp 18.000 sampai di penjual Rp 27.000. Bisa dibayangkan turun dari truk Rp 18.000 sampai pedagang Rp 27.000 berarti Rp 9.000 tambahannya rantai pasok itu dari sana kesana," pungkasnya.
"Kenapa saya jalan sendiri? Sopir, ajudan, aku tinggal semua, masuk sendiri. Kami mau tahu rantainya. Rantai pasok bawang, cabai sejak mulai turun dari truk," ujarnya di pasar induk beras Cipinang, Jakarta, Sabtu (13/5).
Menteri Amran sebelumnya juga melakukan sidak di pasar induk Keramat Jati untuk memastikan harga cabai dan bawang sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Menteri Amran mengatakan ada yang unik saat melakukan sidak kali ini. Di mana masyarakat tidak mengenali dirinya karena tanpa pengawalan.
"Aku diskusi, ada yang menarik karena sendirian kan. Ku tawar yang sebelah Rp 25.000 bawang merah, sebelahnya Rp 27.000. Nah aku tawar kan, tidak mau. Katanya 'Tidak usah nawar nawar kalau tidak mau beli' lalu aku diusir. Ya sudah," ungkapnya sembari tertawa.
Dalam sidak yang dilakukan, Menteri Amran juga masih menemukan rantai pasok yang terlalu panjang. Selain itu, dari titik awal distribusi sampai terakhir terlalu banyak dikenakan biaya.
"Bawang merah turun dari mobil Rp 18.000 sampai di penjual Rp 27.000. Bisa dibayangkan turun dari truk Rp 18.000 sampai pedagang Rp 27.000 berarti Rp 9.000 tambahannya rantai pasok itu dari sana kesana," pungkasnya.
BANDAR POKER, BANDAR POKER TEPERCAYA,BANDAR POKER TERBAIK,ADU Q,BANDAR Q,DOMINO QQ,POKER,CAPSASUSUN,SAKONG