UTAMADOMINO - Gubernur DKI Jakarta terpilih 2017-2022 Anies Baswedan mengaku APBD Pemprov DKI mampu memenuhi 23 janji kerjanya bersama Sandiaga Salahuddin Uno.
"Insya Allah cukup, masalah pengelolaaannya bahkan beberapa waktu ini sisanya cukup besar. Apalagi bila kita bisa optimalkan," ujarnya di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
"Insya Allah cukup, masalah pengelolaaannya bahkan beberapa waktu ini sisanya cukup besar. Apalagi bila kita bisa optimalkan," ujarnya di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
Menurutnya, tidak ada perusahaan swasta yang berdiri di kota sebanyak di DKI Jakarta. Oleh karena itu, corporate social responsibility (CSR) atau dana tanggung jawab sosial bisa digunakan, maka program akan terlaksana.
"Bayangkan apabila kita memiliki sebuah badan, yang bisa konsorsium CSR. CSR-nya pun bisa dikelola secara institusi untuk berbagai macam kegiatan," terangnya.
"Jadi Insya Allah untuk Jakarta, secara sumber daya mencukupi, dari segi APBD ini segi perencanaan yang baik, eksekusi yang baik, sehingga semua bisa didanai," pungkasnya.
Dia menegaskan bahwa hasil Pilkada DKI 2017, tak serta merta mengubah sitem pemerintahan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Bayangkan apabila kita memiliki sebuah badan, yang bisa konsorsium CSR. CSR-nya pun bisa dikelola secara institusi untuk berbagai macam kegiatan," terangnya.
"Jadi Insya Allah untuk Jakarta, secara sumber daya mencukupi, dari segi APBD ini segi perencanaan yang baik, eksekusi yang baik, sehingga semua bisa didanai," pungkasnya.
Dia menegaskan bahwa hasil Pilkada DKI 2017, tak serta merta mengubah sitem pemerintahan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dijelaskannya, DKI saat ini hingga Oktober 2017, masih di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wagub Djarot Saiful Hidayat, sampai akhirnya ia berserta pasangannya Sandiaga Salahuddin Uno, resmi dilantik sebagai pemimpin baru Ibu Kota. Karena itu, segala permasalahan yang ada di Jakarta saat ini masih menjadi urusan Ahok-Djarot.