YAKUZA4D - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama belum memikirkan rencana untuk melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan dia mengaku tidak pernah ada niat untuk melakukan hal tersebut.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, tidak ingin ambil pusing jika memang ada beberapa aksi kecurangan saat pencoblosan. Bahkan, dia memutuskan untuk melupakan permasalahan tersebut dan menerima kekalahan oleh pesaingnya, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Saya kira nggak ada niat gugat ya. Kalau emang udah kaya gitu ya sudah, saya kira," katanya di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada tim pemenangan jika tetap ingin mempermasalahkan adanya kecurangan tersebut. Namun secara pribadi, dia memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya.
"Saya enggak tahu nanti urusan timses, saya belum ketemu timses," tutupnya.
Sebelumnya, Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat menerima adanya kejanggalan dalam Pilkada DKI 2017. Alasannya karena ada kekurangan kertas suara pada saat pencoblosan hari ini.
Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot Latifah Al Anshori mengatakan, laporan tersebut disampaikan oleh warga melalui saksi yang berada di TPS. Setidaknya ada delapan TSP yang kekurangan ratusan lembar kertas suara tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
"TPS 25, 26, 27, 28 Kopyor Timur, Kelapa Gading, Pulo Gadung ada empat TPS yang kekurangan rata-rata 100 kertas suara. Kemudian TPS 54 Kelapa Gading Timur, TPS 10 Penjaringan, Jakarta Utara dan TPS 95 Sunter Garden, Jakarta Utara," katanya di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Politisi Partai NasDem ini mengharapkan, KPU DKI Jakarta segera mengambil langkah antisipasi agar hak suara warga ibukota tidak terenggut. Jangan sampai laporan yang masuk sejak pukul 11.00 Wib ini tidak mendapatkan tanggapan, padahal masih ada waktu untuk menambahkan kertas suara.
"Kami berharap KPU DKI Jakarta mengambil langkah-langkah di TPS-TPS ini. Kami juga menghimbau warga menemukan kekurangan surat suara untuk melaporkan kepada timses kami," tegasnya.
Latifah menambahkan, saat ini tim pemenangan pasangan calon petahana telah menuju lokasi untuk melakukan advokasi. "Jadi langkah kami setelah mendapatkan laporan adalah mengirimkan tim ke lapangan dan menanggapilaporan ke sana," tutupnya.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, tidak ingin ambil pusing jika memang ada beberapa aksi kecurangan saat pencoblosan. Bahkan, dia memutuskan untuk melupakan permasalahan tersebut dan menerima kekalahan oleh pesaingnya, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Saya kira nggak ada niat gugat ya. Kalau emang udah kaya gitu ya sudah, saya kira," katanya di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada tim pemenangan jika tetap ingin mempermasalahkan adanya kecurangan tersebut. Namun secara pribadi, dia memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya.
"Saya enggak tahu nanti urusan timses, saya belum ketemu timses," tutupnya.
Sebelumnya, Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat menerima adanya kejanggalan dalam Pilkada DKI 2017. Alasannya karena ada kekurangan kertas suara pada saat pencoblosan hari ini.
Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot Latifah Al Anshori mengatakan, laporan tersebut disampaikan oleh warga melalui saksi yang berada di TPS. Setidaknya ada delapan TSP yang kekurangan ratusan lembar kertas suara tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
"TPS 25, 26, 27, 28 Kopyor Timur, Kelapa Gading, Pulo Gadung ada empat TPS yang kekurangan rata-rata 100 kertas suara. Kemudian TPS 54 Kelapa Gading Timur, TPS 10 Penjaringan, Jakarta Utara dan TPS 95 Sunter Garden, Jakarta Utara," katanya di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Politisi Partai NasDem ini mengharapkan, KPU DKI Jakarta segera mengambil langkah antisipasi agar hak suara warga ibukota tidak terenggut. Jangan sampai laporan yang masuk sejak pukul 11.00 Wib ini tidak mendapatkan tanggapan, padahal masih ada waktu untuk menambahkan kertas suara.
"Kami berharap KPU DKI Jakarta mengambil langkah-langkah di TPS-TPS ini. Kami juga menghimbau warga menemukan kekurangan surat suara untuk melaporkan kepada timses kami," tegasnya.
Latifah menambahkan, saat ini tim pemenangan pasangan calon petahana telah menuju lokasi untuk melakukan advokasi. "Jadi langkah kami setelah mendapatkan laporan adalah mengirimkan tim ke lapangan dan menanggapilaporan ke sana," tutupnya.
BANDAR TOGEL,BANDAR TOGEL TERBAIK,BANDAR TOGEL TEPERCAYA,SHIO TOGEL,PREDIKSI TOGEL,COLOK NAGA,COLOK BEBAS,COLOK MACAU