
RAKSASAPOKER- Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tak hanya dilakukan pria terhadap wanita, namun juga sebaliknya. Ada perkara pemaksaan hubungan intim atau pemerkosaan yang dilakukan oleh wanita terhadap pria.
Psikolog klinis dewasa, Anna Margaretha Dauhan mengatakan peristiwa seperti itu mungkin saja terjadi. Terlebih jika merujuk pada definisi pemerkosaan menurut WHO, yang artinya "penetrasi vagina atau anus dengan menggunakan penis, anggota-anggota tubuh lain atau suatu benda -bahkan jika dangkal, dengan cara pemaksaan, baik fisik atau non-fisik".
"Maka pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan oleh wanita kepada pria dapat dikategorikan sebagai pemerkosaan," tutur Anna. Salah satu studi juga menunjukkan dalam kasus pemerkosaan terhadap pria, 6-15 persen diantaranya dilakukan oleh wanita. Namun demikian, ada negara yang menyatakan bahwa tindakan pemerkosaan hanya dapat dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan.
Sama halnya dengan pemerkosaan terhadap wanita, menurut Anna, pemerkosaan kepada pria pun memberikan dampak negatif dan imbasnya cukup besar. "Salah satu studi menunjukkan sebagian besar korban menyalahkan diri sendiri karena membiarkan pemerkosaan terjadi atau karena gagal untuk mencegahnya," kata Anna sambil menjelaskan, pemerkosaan oleh wanita terhadap pria tidak melulu dalam konteks suami-istri.
Akibatnya, banyak korban pria yang kehilangan penghargaan pada diri sendiri (self respect)."Pada banyak kasus, pemerkosaan kepada pria ini juga melibatkan perasaan marah, depresi, low self esteem, sampai disfungsi seksual," ujar Anna.
BANDAR POKER, BANDAR POKER TEPERCAYA,BANDAR POKER TERBAIK,ADU Q,BANDAR Q,DOMINO QQ,POKER,CAPSASUSUN,SAKONG