F (25), perempuan yang mengaku sebagai pria di Tanjung Balai, Sumut, akhirnya buka suara. Wanita asal Kinali, Pasaman Barat, Sumatera Barat ini menyatakan "istrinya" sejak awal sudah tahu jenis kelaminnya.
"Tahu dia (S) tahu sejak awal," kata F kepada wartawan, Jumat (3/2).
Saat ini, F masih dirawat di RSUD Tengku Mansyur, Tanjung Balai, untuk pemulihan setelah melahirkan. Namun tangannya diborgol ke tempat tidur karena dia terbelit kasus pembuangan bayi yang dilahirkannya, Kamis (2/2).
Berdasarkan pengakuan F, dia mengenal S hampir setahun lalu di Malaysia. "Dia memang sudah tahu (F seorang perempuan) dari pertama kenal," jelasnya.
Pada 30 November 2016, F dan S pun "menikah" di kampung halaman S di Sei Kenangan, Sei Tualang Raso, Tanjung Balai, Sumut. Pesta berlangsung meriah, dan F pun berperan sebagai mempelai pria.
Ditanya soal hubungan intim, pengakuan F berbeda dengan pernyataan S yang menyatakan tidak pernah melakukannya. "Sering," kata F.
Mengenai kehamilannya, F mengaku awalnya tidak tahu. Dia baru menyadarinya menjelang mereka melangsungkan "pernikahan".
F mengaku ayah biologis bayi yang dikandung dan dilahirkannya adalah seorang warga Malaysia berinisial I. Pria berusia 40 tahun itu merupakan majikan yang telah menikah siri dengannya jauh hari sebelum dia "menikah" dengan S.
Beberapa pengakuan F bertolak belakang dengan pengakuan S yang "dinikahinya". S mengaku baru tahu yang "menikahinya" ternyata perempuan.
"Tak curiga saat menikah, tak pernah terlintas. Cemana ya, aku percaya-percaya saja. Karena sebelum (menikah) sama aku kan dia mengaku sudah pernah nikah sama istrinya, dari situ aku percaya saja," kata S kepada wartawan.
F mengaku sebagai duda beranak satu saat bertemu S di Malaysia. Status S saat itu juga janda. Mereka kemudian menikah siri di Tanjung Balai pada 30 November 2016.
Kedok F sebagai perempuan akhirnya diketahui masyarakat setelah dia membuang bayi yang baru dilahirkannya di tempat mandi di belakang rumah warga, Kamis (2/2). Kasusnya kini tengah ditangani Polres Tanjung Balai.
Kaurbin Ops Satreskrim Polres Tanjung Balai, Iptu Subagyo, menjelaskan, mereka sudah memeriksa 5 saksi terkait kasus ini. Kelimanya yaitu, warga yang menemukan bayi dan S.
Selain itu, petugas juga menemukan Kartu Keluarga yang dikeluarkan Kecamatan Kinali, Pasaman Barat. Inisial asli F ternyata N.
"Kasus perkawinan sejenis sedang kita dalami. Tapi untuk sementara kita fokuskan masalah penelantaran bayi itu," jelasnya.